Ragam Penanda Koper Jamaah Haji, dari Centong Nasi hingga Serbet
Bentuk dan warna koper yang diberikan oleh pemerintah untuk jamaah haji memang seragam. Ada yang warna hijau adapula yang berwarna orange, tergantung embarkasi asal jamaah.
Nah, agar tidak tertukar dengan yang lain, koper-koper ditandai oleh jamaah. Ada yang ditempeli foto, ditulis dengan spidol, atau ditandai dengan barang lain.
Seperti yang dilakukan Rohani, jamaah haji asal Embarkasi Palembang. Dia menandai kopernya dengan gelas berwarna ungu. Menurutnya, dia sengaja memasang tanda koper dengan gelas agar mudah dikenali. Lagi pula, dia yakin jarang yang menandai kopernya dengan gelas.
"Jamaah kan banyak, jadi kopernya mudah dicari kalau ada tandanya," kata Rohani sesaat setelah turun di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Senin (22/7/2019).
Sementara jamaah Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Soyah pun melakukan hal yang sama. Dia menggunakan centong nasi untuk menandai kopernya. "Biar gampang terlihat dari jauh," katanya.
Menurut Soyah, ide memasang centong nasi di koper berasal dari anaknya. Mereka menyadari bahwa Soyah telah berusia lanjut dan pelupa. Jika tanda yang digunakan tidak mencolok, dikhawatirkan Soyah lupa dengan kopernya.
Hal yang sama disampaikan Mukajat Suyadi, jemaah haji asal Kabupaten Sorong, Papua Barat. Dia memasang lap serbet di kopernya sebagai tanda. Awalnya dia bingung mau menandai koper bawaannya dengan apa. Setelah melihat lap serbet di rumah, dia lalu mengikatkannya di koper.
"Biar mudah dikenali to," katanya.
Di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, cukup banyak yang menggunakan tanda unik di kopernya. Misalnya dari kain perca, sedotan, potongan spanduk, bola mainan anak, dan potongan sandal yang dibentuk. Tanda itu sangat membantu jemaah untuk mengenali kopernya saat berada di ruang tunggu yang bercampur dengan ratusan orang lain.
"Dengan adanya tanda ini saya bisa langsung mengenali koper saya dari jauh," kata Ihsanuddin, jamaah haji kloter 45 Embarkasi Surabaya yang menandai kopernya dengan kain perca.